Jumat, 03 April 2009

“dari sahabat untuk sahabat” ; Apakah Akan Terlahir Kepemimpinan Sejati

Sejak orde baru mencanangkan era tinggal landas, bahkan sampai hari ini ketika orang-orang meneriakan “STOP GLOBAL WARMING!!!”, ternyata terdapat banyak orang yang masih superman wannabe. Sehingga sangat wajar jika sampai saat ini negara tercinta INDONESIA masih tinggal di landasan, dan global warming pun gk pernah berhenti walaupun ratusan orang udah bilang stop berulangkali (coba mereka bilangnya “kiri mang depan..”, dijamin berhenti tuh...!). Why alias mengapa adiknya kenapa semua ini bisa terjadi sodara-sodara?! Ini dikarenakan masih banyaknya orang yang bersikap individualis. Mereka seakan-akan tak percaya dengan apa yang telah dikatakan oleh Socrates ratusan tahun lalu, bahwa manusia merupakan makhluk sosial! dimana manusia tidak bisa melakukan pekerjaan di dunia ini sendirian tanpa bantuan manusia yang lain. Semuanya itu memerlukan mata rantai yang tidak putus dengan orang lain. Kamu tidak bisa berdiri sendiri, karena kamu memerlukan orang lain!!!
Life is choice...! Tepat sekali, hidup di dunia ini penuh dengan pilihan. Kamu bisa memilih hidup sendiri atau hidup bersama. Hidup sendiri artinya kamu tidak memerlukan orang lain di sekitar kamu. Hidup bersama artinya kamu masih memerlukan orang lain di sekitar kamu. Ini dikarenakan kamu tidak bisa bekerja sendirian, karena kamu memerlukan bantuan dan dukungan dari orang lain.

Maka berkelompoklah mereka…
“Karena saling membutuhkanlah manusia hidup bersama…!” Ya, mungkin itulah konsep dasar terbentuknya sebuah kelompok. Akan tetapi selalu ada alasan2 lain yang menyebabkan manusia berkelompok, diantaranya adalah; karena adanya kesamaan tujuan, kesamaan latar belakang (mis: tempat tinggal, budaya, agama), kesamaan cara pandang dll.
Dari kebutuhan anggota-anggotanyalah kelompok mempunyai suatu tujuan. Dimana dalam mencapai tujuannya ini, kelompok membutuhkan seorang pemimpin. Pemimpin ini dibutuhkan untuk menggerakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan kelompok, dimana proses atau gaya seorang pemimpin dalam memimpin kelompok untuk mencapai tujuannya disebut dengan kepemimpinan.

Kepemimpinan; Kesejatian Pemimpin
Janganlah berjalan di depanku, karena mungkin aku tak bisa mengikutimu…
Janganlah berjalan di belakangku, karena mungkin aku tak bisa memimpinmu…
Tapi berjalanlah di sampingku, mari kita capai angan dan harapan kita…

Bukan puisi, bukan pula lirik lagunya bang haji Rhoma. Yang tertera di atas adalah sms yang pernah parkir di ‘henpon’ bututku. Eits..! Jangan coba-coba bayangkan atau pikirkan betapa bututnya hp-ku, tp coba cerna bait yg tertera di atas. Bahwasannya pemimpin bukanlah manusia yang emang super… man…! yg bisa melakukan segala hal. Bahwasannya kehebatan seorang pemimpin bukanlah dilihat dari seberapa cerdas dia, seberapa kuat tenaga dia, seberapa hebat konsep yg dia punya, ataupun seberapa tegas dia memimpin. Tetapi, keberhasilan seorang pemimpin adalah ketika dia mampu membawa rekan-rekannya untuk turut berkembang bersama amanah yg diembannya. Bukan membiarkan rekan-rekannya tertinggal jauh di belakang, sedangkan dia melaju dengan cepat di depannya. Karena, salah satu tugas pemimpin adalah menggali potensi rekan-rekannya, kemudian meng-upgradenya sehingga kemampuannya bertambah.

Kepemimpinan Sejati!
Sahabat, kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat ataupun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan perubahan karakter dalam diri seseorang. Betul bahwa seorang pemimpin tidaklah dilahirkan, Tetapi kepemimpinan itu sendiri lahir dari sebuah proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan tujuan hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang terbentuk menjadi pemimpin sejati.
Pemimpin sejati justru seringkali tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Karena pemimpin sejati adalah seorang motivator, inspirator, dan maximizer, bukan tipe orang yang suka melakukan one man show.
Jiwa sang pemimpin sejati akan selalu terjaga, pikirannya akan selalu siaga, dan semangatnya akan selalu waspada. Keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk mengistirahatkan pikiran atau untuk menidurkan semangat. JANGANLAH PERNAH BERHARAP BAHWA KEPEMIMPINAN SEJATI AKAN MEMILIH ORANG-ORANG LEMAH SEBAGAI PEMIMPINNYA. Karena kepemimpinan akan menemukan sendiri momen baginya untuk dapat memilih sang Pemimpin Sejati.
Selamat mengemban amanah sahabat…!
Negara ini sedang merindukan sesosok pemimpin sejati…
Seorang ksatria malam yang tegar berdiri menyongsong pagi…
Semoga itu adalah kita (kau, aku, dan teman-teman kita)….

(sementara aku sahabat, aku hanya bisa beronani otak, lalu kemudian mengubur mimpi-mimpi malamku,,karena ketidakuasaanku merobohkan dinding-dinding angkuh itu, mereka yang tidak pernah percaya dengan kemampuan dan potensiku. ya,.aku hanya bisa tertunduk lesu sahabat, berjalan gontai menyusuri labirin-labirin dinding angkuh itu, dan melupakan mimpi-mimpiku, yang bagi mereka itu TIDAK MUNGKIN!!!...sungguh,,, Idealisme Langit dan Kehampaan Bumi,, haha…)