Rabu, 18 Maret 2009

Ngelantur Dulua ah... :)

Beberapa waktu yang lalu saya pernah mendengar sebuah ungkapan, bahwa katanya kita ini salah 'bin'. Konon katanya kalo saja kita ini bin nya bin SBY, bin Kalla, atau bahkan bin Soeharto, kayaknya hidup kita akan serba mudah. Mau sekolah?! gak usah repot mikirin uang SPP, mo berangkat kuliah?! tinggal ambil salah satu mobil di garasi, pengen kerja?! tinggal kerja aja di salah satu perusahaan babe. Iya, karena kalo kayak gitu orang tua kita itu ibarat toserba, semua yang kita butuhkan mereka siap menyediakan.
Tapi ada beberapa hal yang harus kita renungkan. Apakah ketika orang tua kita kaya, maka kelak kita pun akan kaya juga? Trus, apakah ketika orang tua kita sukses, maka kelak kita pun akan sukses pula? Fren, coba deh kita amati realita yang ada. Sering kita liat ato kita denger, ada sebuah keluarga yang berkehidupan sangat makmur, but dengan seketika berbalik 180o menjadi melarat dikarenakan ulah anaknya. Tapi ada pula seorang anak dari keluarga sederhana, yang karena kegigihan usahanya menjadi seorang entrepreneur sukses, sehingga mampu mengangkat derajat kedua orang tuanya.
Sodara sebangsa dan setanah air, jadi kayakanya mau bin siapapun gak ngaruh deh. Sebab, keberhasilan kita itu nggak ditentuin oleh kondisi keluarga kita, tetapi ditentuin oleh sikap dan pemikiran kita. Yup, kalo kita mau sukses maka kita musti bisa ngerubah sikap en pemikran kita. Dan kita sendirilah yang harus memulai perubahan itu. Kita musti punya komitmen bahwa kitalah orang yang paling bertanggung jawab atas hidup kita. Ingat..! “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan mereka sendiri..”(QS. Ar-Ra’d:11).
Jadi, bagaimanapun sikap tetap merupakan sebuah pilihan, dan alangkah baiknya klo kita memilih yang terbaik bagi kita. And now we can sing, “Bokap lo kaya, tajir banyak uangnya, so what gitu loh..!”.